Akhir-akhir ini, kemajuan IT membuatnya semakin banyak diterapkan dalam berbagai bidang. Mulai dari industri manufaktur, pendidikan, bahkan kegiatan sehari-hari pun semakin banyak yang mengandalkan kecanggihan IT. Adanya pandemi yang mulai merebak pada awal 2020 pun membuat proses transformasi digital menjadi semakin masif.
Maka, tak dipungkiri lagi bahwa bidang IT termasuk salah satu industri yang paling menjanjikan untuk berkarir di masa depan. Ada banyak jenis pekerjaan IT yang bisa kamu pertimbangkan untuk digeluti secara serius karena memiliki prospek yang cerah. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Information Security Analyst
Semakin banyak data sensitif yang diunggah dan disimpan dalam platform digital, maka semakin tinggi pula resikonya. Di sinilah peran information security analyst menjadi semakin diperlukan. Terlebih lagi, kejahatan cyber pun semakin marak dan beragam.
Information security analyst bertugas untuk menganalisa suatu sistem dan membuatnya aman dari berbagai macam resiko keamanan cyber. Dalam menjalankan tugasnya, mereka perlu berpikir kreatif dan teliti demi memastikan tidak ada celah yang membahayakan sistem yang dikerjakannya.
2. Artificial Intelligence (AI) / Machine Learning Engineer
AI dan ML adalah teknologi canggih yang akan sangat memudahkan urusan manusia dalam berbagai hal. Dilansir dari situs Linkedin, kebutuhan insinyur dalam bidang AI/ML meningkat hingga lebih dari 3x lipat dalam kurun waktu 3 tahun.
AI/ML engineer bertugas mulai dari mengidentifikasi kebutuhan yang ada hingga merancang suatu sistem kecerdasan buatan sebagai solusi yang efisien. Belakangan, teknologi ini kerap
dikembangkan menjadi sebuah sistem IoT, sehingga koordinasi dalam tim menjadi lebih krusial.
3. Data Scientist
Analisis data adalah kunci untuk berbagai macam industri dan perkembangan teknologi. Apapun sub-bidang industrinya, data scientist akan semakin selalu diperlukan.
Data scientist bertugas mengumpulkan, menganalisis, dan mengambil kesimpulan dari berbagai macam data. Hasil riset tersebut akan digunakan sebagai dasar pengembangan teknologi baru.
4. Web Developer
Seiring makin banyaknya kegiatan manusia dilakukan secara online, semakin banyak website baru bermunculan di internet. Maka, tak mengherankan bila web developer menjadi salah satu pekerjaan paling dicari.
Dari ketiganya, full-stack developer adalah yang paling banyak dicari karena kemampuannya yang lebih komprehensif.
Bagaimana Mendapatkan Profesi Ini?
Menjadi seorang web developer cenderung lebih mudah ketimbang profesi IT populer lainnya. Meski tidak memiliki ijazah dari jurusan IT atau semacamnya, keahlian dalam bidang web development bisa dikuasai melalui kursus bersertifikat.
5. Software Development Engineer
Segala jenis bisnis dan kegiatan online tidak akan mungkin berjalan tanpa dukungan berbagai macam software. Oleh sebab itu, semua pihak yang terlibat dalam software development akan memiliki potensi karir yang cemerlang di masa depan.
Software development lebih rumit dari sekedar web development. Selain programming, ada berbagai aspek lain yang patut dipertimbangkan juga, misalnya kebutuhan spesifikasi, testing, dan operasional.
6. Computer Hardware Engineer
Perkembangan teknologi hardware komputer harus selalu sejalan dengan aspek IT lainnya. Karena, secanggih apapun teknologi berbasis internet akan sia-sia tanpa spesifikasi hardware yang memadai. Ditambah lagi, saat ini bahkan banyak perusahaan yang butuh hardware khusus.
Itulah mengapa seorang computer hardware engineer banyak dicari oleh perusahaan produsen perangkat IT. Sebuah tim insinyur dalam bidang computer hardware akan memastikan teknologi digital dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh banyak orang.
7. Cloud Architect
Pada 2018, sudah lebih dari 80% perusahaan besar menganggap multi-cloud strategy sebagai elemen penting dalam bisnis. Teknologi ini memang dinilai paling aman, cepat, dan nyaman untuk urusan penyimpanan data, transfer, dan koordinasi.
Cloud architect adalah insinyur IT yang berperan untuk memimpin segala proses kerja cloud computing, mulai dari tahap desain awal, pengaturan budget, pengembangan, hingga mitigasi resiko.